• Computerbegriffe
  • Rabu, 31 Desember 2014

    Kultur



    Kebudayaan Negara Jerman 

    Jerman adalah suatu negara pujangga dan sangat  pemikir. Walau demikian tidak terlihat adanya kompetensi kultural pada Jerman sebagai Negara  berbudaya. Kebudayaan di Jerman adalah urusan negara bagian, ini adalah keputusan dalam konstitusi Negara tersebut. Ada alasan mengapa kebudayaan di Jerman adalah hal yang tidak dapat atau tidak perlu ditangani oleh seluruh bangsa. Hal ini di karenakan sejak masa Kaisar Wilhelm pada akhir abad ke-19, kebudayaan Jerman sebagai ungkapan nasional Jerman sudah dicurigai sebagai keangkuhan. Musibah nasionalsosialisme kemudian mencetuskan orientasi baru yang dilaksanakan secara konsekuen. Seusai Perang Dunia II, orang menyadari bahwa Jerman hanya dapat kembali ke komunitas bangsa sedunia apabila dihindarinya kesan adanya semangat budaya nasional yang berlebihan. Dengan mempertimbangkan hal itu juga, pada saat pendirian Republik Federal Jerman tahun 1949 orang mengingat tradisi federalistis dan menyerahkan kewenangan budaya kepada negara bagian. Baru sejak tahun 1999 terdapat menteri negara kebudayaan dan media pada Kekanseliran Federal. Sejak waktu itu ada satu dan lain urusan budaya yang kembali diang­gap sebagai hal yang menyangkut seluruh bangsa.
    Jerman mempunyai kebudayaan dari beberapa segi. Seperti teater dan orkes professional, yang terdiri lebih dari 400 kelompok, yang terbentuk dari Flensburg di utara dan Garmisch di selatan. Ada ratusan museum seni rupa bertaraf internasional juga membentuk jaringan museum yang unik. Seni lukis muda juga sangat hidup di Jerman dan telah di kenal di dunia internasional. Jerman juga termasuk Negara perbukuan yang besar karena sekitar 95.000 baru diterbitkan atau di cetak ulang. Di dunia perfilman Jerman juga memiliki kesuksesan di berbagai Negara di dunia.
    Di mata dunia, teater Jerman sering dicap sebagai ribut dilanda narsisme. Akan tetapi saat ini, terdapat sistem yang di kagumi di seluruh dunia. Banyak kota yang tidak begitu besar pun memiliki gedung opera dan ansambel balet . Apabila di amati secara keseluruhan terbentuk semacam panorama teater, yaitu sebuah jaringan rapat yang terdiri dari teaer milik Negara bagian dan kota, teater keliling dan swasta. Dengan bersumber pada gerakan mahasiswa tahun 1968, telah berkembang paguyuban seni panggung yang besar, yaitu apa yang disebut Kelompok-Kelompok Bebas. Eksistensi kelompok tersebut membuktikan masih tetap adanya kecintaan akan teater yang yang ingin mengungkapkan dirinya di panggung. Sumbangan masyarakat Jerman bagi teater cukup besar bentuknya gagasan, perhatian dan dana. Banyak orang menganggap panggung-panggung sebagai hal mewah, mengingat pendapatan teater dari karcis masuk pada umumnya hanya mencapai sepuluh atau lima belas persen dari pengeluarannya. Sistem subsidi berlaku juga untuk teater swasta seperti Schaubühne di Berlin, yang didirikan oleh sutradara Peter Stein.

    Sumber : http://nyunyun06.blogspot.com/2012/02/kebudayaan-negara-jerman.html



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar